PROGRAM MAGANG INTERNASIONAL : JEMBATAN ANTARA PEMBELAJARAN TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI DI KANCAH INTERNASIONAL

Kolaborasi antara dunia pendidikan dan
institusi internasional menjadi kunci dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi
dinamika industri global. Program magang, terutama di lingkungan internasional,
tidak hanya memperkaya pemahaman teoritis tetapi juga membekali mahasiswa
dengan keterampilan praktis dan kemampuan adaptasi lintas budaya. Salah satu
bentuk nyata kolaborasi ini diwujudkan melalui kegiatan magang yang diikuti
oleh dua mahasiswa Prodi S1 Akuntansi di Konsulat Republik Indonesia (KRI)
Tawau, Malaysia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman prinsip
akuntansi, mengasah keterampilan teknis, serta memahami tantangan akuntansi di
kancah internasional dengan budaya yang berbeda.
Kegiatan magang mahasiswa di KRI Tawau,
Malaysia, merupakan bagian dari komitmen Prodi S1 Akuntansi dalam mendukung
program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini dirancang untuk
meningkatkan daya saing lulusan melalui pengalaman langsung di lingkungan kerja
nyata, termasuk di institusi pemerintahan dan di lingkungan internasional. Dua
mahasiswa terpilih berkesempatan menjalani magang di KRI Tawau, sebuah
perwakilan Indonesia yang bertugas memperkuat hubungan bilateral, melindungi
Warga Negara Indonesia (WNI), serta mengawasi kegiatan ekonomi dan administrasi
di wilayah kerjanya.
Selama magang, mahasiswa terlibat dalam
berbagai tugas akuntansi dan keuangan, seperti penyusunan laporan keuangan,
pengelolaan anggaran, serta rekonsiliasi transaksi lintas negara. Mereka juga
diperkenalkan dengan sistem perpajakan bilateral antara Indonesia Malaysia dan
tantangan dalam mematuhi regulasi keuangan di dua negara. Sehingga mahasiswa
tidak hanya dituntut menguasai kompetensi teknis akuntansi, tetapi juga harus
mampu beradaptasi dengan perbedaan budaya, bahasa, dan regulasi. Contohnya,
penggunaan istilah akuntansi dalam Bahasa Melayu yang memiliki nuansa berbeda
dengan Bahasa Indonesia, serta pemahaman terhadap kebijakan keuangan pemerintah
Malaysia yang berpengaruh pada operasional konsulat.
Kegiatan magang ini tidak hanya bermanfaat
bagi mahasiswa, tetapi juga mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan
tinggi, khususnya IKU 2 tentang kualitas lulusan. Pengalaman magang ini akan
dikonversi menjadi 20 SKS, mengakomodasi kebijakan MBKM yang memungkinkan
mahasiswa belajar di luar kampus. Selain itu, program ini memperkuat jejaring
antara universitas dengan institusi pemerintah, membuka peluang bagi mahasiswa
berikutnya untuk mengikuti magang serupa. Keberhasilan magang di KRI Tawau, Malaysia,
menjadi bukti bahwa kolaborasi antara akademisi dan institusi internasional
mampu menciptakan lulusan yang kompeten dan berdaya saing global. Prodi S1
Akuntansi berkomitmen untuk terus memperluas jaringan magang serupa, baik di
instansi pemerintah maupun perusahaan multinasional, agar lebih banyak
mahasiswa yang terbuka wawasannya terhadap praktik akuntansi internasional.